Indira Laksmi hadir sebagai pelopor fashion Bali yang memadukan sentuhan klasik, etnik, dan kontemporer. Sejak berdiri pada tahun 2016, Indira Laksmi berkomitmen untuk menghidupkan kembali tradisi, budaya, dan adat istiadat melalui karya yang tak lekang oleh waktu. Lebih dari sekedar momen spesial, melainkan warisan yang abadi.
Dengan pandangan bahwa kecantikan sejati adalah keiklasan, Indira Laksmi terus berkarya menghadirkan busana yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga menyentuh jiwa.
Pada tanggal 30 Agustus 2025, Indira Laksmi menggelar pameran dengan tajuk “From Sketch To Soul” yang berlokasi di studio Indira Laksmi dan Tegal Temu Space. From Sketch To Soul adalah sebuah pameran kreatif dan pertemuan intim yang mengajak tamu untuk melihat lebih dekat perjalanan di balik setiap karya Indira Laksmi.
Pameran ini tidak hanya menampilkan hasil akhir berupa busana, tetapi juga membuka proses dibaliknya, mulai dari sketsa awal, inspirasi, hingga detail pengerjaan yang penuh makna. Melalui instalasi visual, sesi interaktif, hingga perbincangan santai bersama desainer, para tamu diajak memahami bagaimana sebuah sketsa sederhana dapat berkembang menjadi sebuah cerita visual. Lebih dari sekedar pameran, From Sketch To Soul adalah perayaan atas proses, kreativitas, dan jiwa yang tertuang dalam setiap garis, kain, dan cerita.
Pameran dimulai dengan sesi registrasi oleh pengunjung pada pukul 15.30 WITA, kemudian dilanjutkan dengan opening by MC, opening speech by Gung Ama. Setelah itu dilanjutkan dengan house tour di studio Indira Laksmi yang dimulai dari ruang depan yang dihiasi benang menjuntai dan dua manekin yang distyling dengan wardrobe Idup Panak, kemudian tamu digiring ke ruang wardrobe yang terpajang kain-kain milik Indira. Setelahnya tamu diajak menuju ruang make up, terdapat dinding yang dihiasi dengan foto-foto klien menggunakan kain dan make up Indira Laksmi. Terdapat Sketch Wall Installation yaitu showcase semua sketsa koleksi Indira Laksmi, dinding galeri berisi deretan sketsa arsip yang dibingkai. Sebagai background foto.
Setelah house tour pengunjung diarahkan untuk menuju teras Indira Laksmi, area interaktif tempat tamu dapat menambahkan coretan, catatan kecil / inspirasi mereka. Tamu diarahkan untuk mewarnai sketsa dengan cat warna bebas yang telah disediakan.
Dalam pameran ini juga terdapat talk sesion bersama Ayu Suma, designer & conceptor dari Indira Laksmi dengan Idon Pande sebagai moderator. Dalam sesi ini Ayu Suma menyampaikan bahwa pameran ini adalah perayaan untuk proses mereka di Indira Laksmi. “membuat acara ‘From Sketch To Soul’ ini adalah perayaan untuk proses kami, jadi merayakan perjalanan kami. Dari proses ini kami menceritakan bahwa di Pameran proses tadi, Indira Laksmi ini tidak hanya menciptakan suatu karya yang indah tapi juga memikirkan bagaimana karya ini bisa menyentuh jiwa dan emosi dari klien yang akan memakainya.” Jelas Ayu Suma dalam talk sesion pameran.
Ayu Suma menyampaikan tantangan selama berkarya adalah dalam memadukan rasa antara desainer, klien, dan photographer yang memiliki karakteristik yang berbeda karena Indira Laksmi berhubungan erat dengan ketiga elemen tersebut. “Sebenernya proses berkarya itu, kesulitannya adalah dalam menyatukan rasa antara kami yang mendesain, dengan klien, dan si photographer. Karena jujur Indira Laksmi, hubungannya dengan tiga hal itu.” Terang Ayu Suma. Hal tersebut menjadi tantangan untuk menghasilkan sebuah karya yang sempurna.
Ayu Suma juga menyampaikan bahwa sebuah sketsa dikatakan sudah layak diwujudkan ketika semua sudah satu rasa antara proporsi tubuh klien, estetika, warna, hingga perpaduan motif. Ketika elemen tersebut sudah satu rasa, maka sebuah sketsa dapat dikatakan layak untuk diwujudkan.
Beberapa tamu yang hadir juga menyampaikan kesan mereka selama mengikuti house tour. Nazmi salah satu tamu yang hadir mengatakan “saya pertama kali melihat Indira Laksmi dari Instagram, saya dari Tabanan datang ingin melihat bagaimana proses kreatif dari Indira Laksmi. Satu benang memiliki filosofi yang mendalam bagi saya”.
“saya benar-benar merasakan aura yang dikeluarkan dari sejarah kain. Dalam artian Indira Laksmi benar-benar menggali sejarah dari leluhur kita, trus dijadikan sebuah kain. Selain menjaga, Indira Laksmi juga membentuk kain baru seperti Bapang, Jatayu. Tidak semua orang bisa mengekspresikannya menjadi sebuah rasa.” Ujar Maha Made, salah satu tamu yang mengikuti pameran ini.
“Yang paling saya rasakan itu pertama kali, bangga banget sama Indira Laksmi. Melihat perkembangannya sangat pesat, saya selalu merasa disini sudah seperti rumah.” Ucap Nindi, salah satu tamu dari pameran Indira Laksmi dalam talk sesion yang membagikan kesannya.
Bagian yang paling dinantikan oleh Ayu Suma adalah respon dari para tamu yang hadir dan mengikuti pameran ini terhadap karya-karya Indira Laksmi. “sebenarnya yang paling saya nantikan adalah respon kalian terhadap karya-karya kami di atas, yang kami kerjakan bersama-sama, responnya apakah berhasil atau bagaimana.” Ungkap Ayu Suma.
Setelah talk sesion, dalam sesi Story Behind the Sketch, menampilkan kisah pendek tentang inspirasi di balik beberapa karya dengan ditayangkannya video dokumenter Idup Panak. Setelahnya dilanjutkan dengan Art perfoming by kitapoleng, live Sketching by Ayu Suma, dan digital mapping by Almarira & Kokoksaja, closing permomance dari pameran ini adalah penampilan live acoustic by Gung Doni & Friend.
Melalui pameran ini Ayu Suma ingin memperlihatkan kepada tamu bagaimana proses dari Indira Laksmi, merasakan bagaimana Indira Laksmi berproses. Bukan hanya menghasilkan karya yang indah, tapi juga melewati proses yang panjang. Dari penggambaran sketsa sampai dengan proses fitting dengan klien. Banyak warna dan aksesoris yang dipadukan untuk membuat klien terlihat cantik nan menawan.
“Halo, Aku adalah interpretasi dari apa yang kalian inginkan, dari warna, dari karakter, dari emosi yang kalian inginkan, dan aku siap jadikan kenyataan.” –Ayu Suma, saat menjawab pertanyaan “jika sketsa bisa bicara, cerita apa yang ingin mereka sampaikan?” []
G.A. Made Widiadnyani